POLITEKNIK ANGKATAN
DARAT
JURUSAN TELKOMMIL
NAMA :
RENDI DARMANSYAH
KELAS : TELKOMIL
NO.SIS :
21090425-E
PERCOBAAN 13
MEMBUAT RANGKAIAN BCD TO SEVEN SEGMENT
1.TUJUAN : AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN BCD TO SEVEN SEGMENT.
2.ALAT DAN BAHAN :
A. IC 4026
B. IC 555
C. VR
D. SEVEN SEGMENT
E. LIVE WIRE
3.TEORI
A. jelaskan dan gambarkan tentang IC 4026
B. jelaskan dan gambarkan tentang IC 555 sebagai astabil multivibrator
C. jelaskan tentang seven segment
B. jelaskan dan gambarkan tentang IC 555 sebagai astabil multivibrator
C. jelaskan tentang seven segment
A. IC 4026
IC 4026 adalah 16-pin
CMOS 7-segmen counter dari seri 4000. Jika input clock diberikan pulsa maka
akan menghasilkan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan pada
layar 7-segmen. IC ini untuk menyederhanakan penggunaan dekoder desimal ke
biner atau 7-segmen decoder pada rangkaian counter/pencacah, tetapi hanya
terbatas digunakan untuk menampilkan (desimal) digit 0-9. Output dari 7 segmen
adalah active ‘high” sehingga dibutuhkan 7 segmen yang komon katoda (negatif).
Sedangkan tabel berikut menggambarkan
output yang diberikan oleh IC saat diberikan pulsa clock :
B. IC 555
IC
pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu
dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada
tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics.
C. VR
D. SEVEN SEGMENT
Seven segment adalah
suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka / bilangan
decimal. Seven segment ini terdiri dari 7 batang LED yang disusun
membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS.
Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda).
Pengertian
Seven Segment Display – Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam
Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan
juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu
Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh
Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya
pada LED (Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara
ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol)
sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi
Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment
Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan
untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display,
terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.
Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent
lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven
Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi Elektronika adalah 7
Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya.
LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik
yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED
sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen
atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan
angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7
Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen
common Anode”.
LED
7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis
Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung
menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing
Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan
Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis
Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi
1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.
Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+)
dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki
Katoda Segmen LED.
Blok Dekoder pada
diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a”
sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga
menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output dekoder
adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”.
Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital
sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal
Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver
adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk
menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan
Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka Blok
Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini
adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen
LED.
Tabel Pengaktifan Seven Segment Display
ANGKA
|
h
|
g
|
f
|
e
|
d
|
c
|
b
|
a
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
2
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
3
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
5
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
6
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
8
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
9
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Catatan :
1 = ON
(High)
0 = OFF (Low)
0 = OFF (Low)
E. LIVE WIRE
4. LANGKAH PERCOBAAN
A. MEMBUAT RANGKAIAN SEPERTI PADA PERCOBAAN 13 A
B. MEMBUAT RANGKAIAN SEPERTI PADA PERCOBAAN 13 B
C. MEMBUAT TABEL JIKA VR DI PUTAR
5. ANALISA
Hasil jika switch di ubah ke ON-OFF apa yang terjadi dengan 7 Segment Displays :
https://komd4405percobaan13.blogspot.com/
4. LANGKAH PERCOBAAN
A. MEMBUAT RANGKAIAN SEPERTI PADA PERCOBAAN 13 A
B. MEMBUAT RANGKAIAN SEPERTI PADA PERCOBAAN 13 B
C. MEMBUAT TABEL JIKA VR DI PUTAR
5. ANALISA
ü Pada saat switch di ON kana tau di klik maka reaksi pada 7 segment Display membentuk nyala lampu sesuai urutan mulai dari angka 1/@klik dan seterusnya.
ü Pada saat dilepasnya klik di switch maka secara otomatis pembentukan nyala selanjutnya OFF atau berhenti sesuai kebutuhan.
Hasil dari table konversi BCD ke 7 Segment Displays saat VR diputar :
- Pada percobaan potensio pada prosentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 2 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang masih sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,75 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,50 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,25 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,10 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,05 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,9 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,8 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,7 pulsa dalam 1 detik.
- Pada percobaan potensio pada prosentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,6 pulsa dalam 1 detik.
6. KESIMPULAN
Hasil dari percobaan tersebut dapat disimpulkan tinggi rendahnya potensio saat dinaikkan mulai dari 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% membuktikan peubahan bentuk nyala angka pada di 7 segment display sangat berpengaruh terhadap kecepatan pergantian bentuk angka tersebut. Pembentukan pulsa pada rangkaian tersebut makin tinggi prosentasenya makin sedikit juga pembentukan 1 pulsa dalam 1 detik.